kompasiana.com – Sebuah sabtu malam alias malam minggu di kota Bandar Lampung, aku dan Blogger Cihuy mendapat kesempatan makan malam istimewa di Cikwo Coffeee & Resto yang berlokasi di Jl. Nusa Indah no.1 Sumur Batu Teluk Betung Utara, Kota Bandar lampung, Lampung. Mengapa istimewa? Cikwo, nama yang unik di telingaku yang ternyata mempunyai arti panggilan kecil dari pemilik Cikwo Coffee & Resto ini, seorang wanita cantik bernama Isna Adi Anti. “Saya anak perempuan tertua, dipanggil Cikwo,” ujarnya. Isna menyambut kami dengan ramah di malam itu.

Pertama masuk Cikwo Coffee & Resto terlihat halaman dengan beberapa kursi dan meja untuk pengunjung. Kamipun masuk lagi kedalam ada pajangan mahkota Lampung bernama Siger. Siger merupakan simbol budaya masyarakat Lampung. Selama di Lampung kita bisa melihat hampir semua bangunan terdapat simbol Siger termasuk di Cikwo Coffee & Resto. Pajangan Siger yang kami lihat ternyata bisa dipinjam beserta selendang dan kain leher (untuk wanita) untuk mengabadikan diri dengan foto. Bahkan di bagian dinding sudah ada background khusus untuk tempat kita foto.

Setelah puas foto-foto mengenakan Siger, kami masuk ke sebuah ruangan khusus yang berAC. Didalamnya terdapat satu meja beserta kursi dan lukisan unik pada salah satu dindingnya. Menurut kak Indra (@duniaindra) yang mendampingi kami itu adalah lukisan cerita tentang Lampung pesisir yang menjadi asal daerah pemilik Cikwo Coffee & Resto. Lukisan terbagi menjadi tiga (3) bagian, bagian bawah cerita tentang pesisirnya, bagian atas kanan gambar siger dan bagian kiri huruf daerah Lampung. Lukisannya didominasi warna merah, hitam dan kuning.

Setelah berfoto dengan lukisan tersebut kemudian makanan tradisional tersaji di meja. Ada Pandap yaitu balutan daun talas muda yang berisi filet ikan dan kelapa serta bumbunya. Tersaji juga Pindang Ikan Baung, Retak Belulang (kacang merah dengan kulit sapi yang dipanggang), Pepes Ikan Baung, Tempoyak, Ikan Tuhu, Taboh Iwa Tapa (ikan mujair yang diasap selama 5 jam dengan santan dan bumbu khas daerah Krui), Kerita Sambal (sambal gurita). Taboh Iwa Tapa diakui yang banyak diminati pengunjung karena biasanya sajian Taboh Iwa Tapa hanya disajikan saat perayaan besar atau acara adat Lampung. Selain Taboh Iwa Tapa ada juga Taboh Iwa Tuhu yaitu sajian ikan Blue Marin dengan santan kental dan bumbu khasnya. Kalau aku suka Kerita Sambalnya. 

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *