“Cikwo itu panggilan adek dan sepupu-sepupu ke saya, karena kebutulan saya anak perempuan yang tua di keluarga dan memang saya dari adat Lampung Sai Batin,” kata Isna.
“Diberi nama Cikwo juga maksudnya biar lebih mudah diinget dan nama itu memang sudah melekat di diri saya,” tambahnya. Isna mengatakan bahwa awal pembangunan Cikwa Resto and Coffe ini sebenarnya memakai konsep rumah panggung adat Lampung.
Namun seiring berjalannya waktu akhirnya Isna memutuskan untuk menambah sedikit sentuhan-sentuhan konsep modern didalamnya.
Fasilitas yang berada di Cikwo Resto ini pun terbilang sangat lengkap, terdapat free wifi, toilet, mushalla, gubuk lesehan. Selain itu ada area bermain anak, ada juga wisata untuk pengunjung yang mau melihat kebun kopi, dan wastafel di tiap sudut.
Pengunjung juga diperbolehkan untuk duduk dan menggelar karpet di bawah pohon kopi yang beralaskan rumput sintetis.
Saat pertama kali berkunjung, Tribunlampung.co.id disuguhkan dengan berbagai properti yang menggambarkan ciri khas adat Lampung khususnya Lampung Barat. Ada juga beberapa poto yang menggambarkan ciri khas Lampung Barat yang merupakan hasil jepretan dari Fotograper Lampung Barat yaitu Eka Pendi.
Terdapat juga alat musik gamolan serta pojok baca yang isi bukunya rata-rata tentang adat istiadat dan sejarah Lampung.
Adapun jam buka Cikwo Resto nad Coffee setiap hari pada jam 10 pagi hingga jam 10 malam. Saat ini juga Cikwo Resto and Coffee sudah memiliki karyawan sebanyak 14 orang yang jam kerjanya terbagi.
Menu-menu yang ditawarkan pun beragam dan menarik, ada beberapa olahan ikan nila, olahan ayam, nasi goreng dengan berbagai macam topping, nasi bakar, dan masih banyak lagi
